Oleh : Uti Konsen.U.M.
Suatu saat Rasulullah saw bertawaf di Baitullah, tiba-tiba ada seorang lelaki menggelantung di kiswah, kain penutup ka’bah. Lelaki itu berkata, “Dengan kemuliaan Baitullah ini, tidaklah Engkau mengampuni aku?“ “Apa dosamu itu. Jelaskan padaku!“ pinta Nabi SAW. ”Rasulullah! Aku adalah orang kaya raya. Setiap kali orang datang padaku dengan meminta-minta, seolah-olah dia menghadapku dengan membawa api, maka aku langsung mengusirnya.” Mendengar penuturan itu,
Rasulullah saw bersabda, “Menyingkirlah dariku. Jangan bakar diriku dengan apimu. Demi Zat yang mengutusku dengan petunjuk dan kemuliaan, jika kamu berdiri di antara dua Rukun Ismail dan Maqam Ibrahim, kamu salat selama jutaan hari sampai air matamu mengalir bagaikan air sungai yang menyirami tumbuh-tumbuhan, kemudian kamu mati dengan penuh penyesalan, niscaya Allah akan menjebloskanmu ke dalam neraka“ (Ihya Ulumuddin – Al Ghzali).
Suatu saat Rasulullah saw bertawaf di Baitullah, tiba-tiba ada seorang lelaki menggelantung di kiswah, kain penutup ka’bah. Lelaki itu berkata, “Dengan kemuliaan Baitullah ini, tidaklah Engkau mengampuni aku?“ “Apa dosamu itu. Jelaskan padaku!“ pinta Nabi SAW. ”Rasulullah! Aku adalah orang kaya raya. Setiap kali orang datang padaku dengan meminta-minta, seolah-olah dia menghadapku dengan membawa api, maka aku langsung mengusirnya.” Mendengar penuturan itu,
Rasulullah saw bersabda, “Menyingkirlah dariku. Jangan bakar diriku dengan apimu. Demi Zat yang mengutusku dengan petunjuk dan kemuliaan, jika kamu berdiri di antara dua Rukun Ismail dan Maqam Ibrahim, kamu salat selama jutaan hari sampai air matamu mengalir bagaikan air sungai yang menyirami tumbuh-tumbuhan, kemudian kamu mati dengan penuh penyesalan, niscaya Allah akan menjebloskanmu ke dalam neraka“ (Ihya Ulumuddin – Al Ghzali).